Jaringan Muslim Madani (JMM) menyambut baik langkah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dalam mengantisipasi pergerakan kelompok-kelompok radikalisme di Tanah Air, khususnya di kalangan pelajar.
Saat memimpin apel gelar pasukan yang diikuti 2.655 prajurit TNI AD wilayah Jabodetabek di Monas, Jakarta, Selasa (25/1), KSAD Dudung menyebut kelompok radikal telah memasuki beberapa elemen masyarakat, salah satunya elemen mahasiswa. Hal itu diketahui Dudung dari hasil Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 beberapa waktu lalu.
“Respon TNI sudah saatnya bukan hanya sebatas tanggap darurat. Ada kejadiannya terlebih dahulu, baru kemudian melakukan penangananya. Unsur pencegahannya belum menjadi prioritas,” kata Direktur Eksekutif JMM, Syukron Jamal, dalam keterangannya, Kamis (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Jamal, berdasarkan undang-undang, salah satu tugas pokok TNI menegakan kedaulatan negara dan mempertahankan NKRI berdasarkan UUD 45 NKRI dan Pancasila. Segala bentuk ideologi yang akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa sudah sepatutnya ditindak tegas tanpa kompromi oleh TNI.
“Dan salah satunya paham-paham radikalisme yang kembali massif melalui media sosial dengan menyasar anak-anak muda di sekolah-sekolah, kampus dan masyarakat umum,” ujar dia.
Jamal menegaskan, kembali maraknya infiltrasi gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di Garut, Jawa Barat, terhadap para remaja merupakan alarm bagi TNI. Kata dia, ideologi paham radikal NII belum padam di wilayah ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya