Banyaknya Kasus Perdagangan Orang di NTT, Apa Penyebabnya?

Senin, 4 April 2022 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Minimnya lapangan pekerjaan dan faktor ekonomi dinilai menjadi penyebab banyaknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu dikatakan oleh Sr. Laurentina SDP dari Yayasan Sosial Penyelenggaraan Ilahi (YSPI) yang bergelut dalam pendampingan korban TPPO pada Minggu (3/4).

“Sejauh yang saya ketahui di lapangan, faktor utama adalah kebutuhan ekonomi. Di daerah asal, kondisinya kurangnya lapangan pekerjaan, lalu kurangnya adanya sosialisasi (soal TPPO),” kata Sr. Laurentina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain faktor tersebut di atas, Sr. Laurentina juga mengatakan bahwa penyebab lain dari banyaknya kasus TPPO di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu ialah karena mentalitas warga yang ingin cepat mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi.

Baca Juga:  Anggota DPR Kritik Keras Program Hilirisasi SDA Jokowi

Tidak hanya itu, demikian Sr. Laurentina mengungkapkan, hal lain juga yang jadi penyebab kasus tersebut ialah karena kondisi infrastruktur yang buruk.

Sr. Laurentina mengungkapkan, dari pengamatannya, beberapa daerah di NTT yang sering menjadi incaran sindikat TPPO, sebagian besar kondisi infrastrukturnya sangat memprihatinkan seperti Kabupaten Timor Tengah Selata, terutama di Kecamatan Mollo, Ayotupas, Oeekam, Onlasi, dan Putian.

Kemudian di Kabupaten Malaka yang hampir semua kecamatannya rentan akan TPPO. Lalu Kabupaten Kupang, terutama di Kecamatan Amfoang, Fatuliu, daerah area eks Tim-Tim.

Baca Juga:  Menkes: Vaksin Anak 6-11 Tahun Diberikan di 19 Provinsi

Tidak hanya itu, juga di Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Ende, Kabupaten Flores Timur, dan Adonara.

“Daerah tersebut merupakan daerah pedalaman yang sebagian besar akses jalan susah, belum ada listrik, belum banyak sekolah menengah, lapangan pekerjaan kurang, terbelenggu budaya adat yang sangat kuat, dan gaya hidup masyarakatnya yang suka dengan pesta,” tutur Sr. Laurentina.

Berangkat dari masalah tersebut, Sr. Laurentina sendiri berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkrit terkait pemberdayaan masyarakat misalnya, dengan pelatihan keterampilan dan juga soal ekonomi kreatif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Muncul Percikan Api, Pesawat Garuda Indonesia Kloter 5 Embarkasi Makassar Lakukan RTB ke Bandara Asal
Pemerintah Ungkap Kriteria Rumah Sakit yang akan Terapkan KRIS Pengganti BPJS Kesehatan
DPR RI Dukung Penerapan KRIS JKN, Hapus Kelas BPJS Kesehatan 1, 2, dan 3
Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran: Ancaman Serius bagi Kemerdekaan Pers dan Masa Depan Jurnalisme di Indonesia
Melki Laka Lena Dorong Solusi untuk RS Swasta yang Kesulitan Penuhi Parameter KRIS
Beda dengan KPU, Bawaslu Bilang Anggota DPR Terpilih Harus Mundur saat Jadi Calon Kepala Daerah
Pemkab Mabar Serahkan SK 369 PPPK Angkatan 2023 pada Kamis 16 Mei 2024
RUU Penyiaran Dikecam: Ancaman bagi Kebebasan Pers dan Jurnalisme Investigasi
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:58 WIB

Akal Bulus Kepsek SMKN di Atapupu Belu Lecehkan Guru di Kamar Hotel

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:13 WIB

Penampakan Sandra Dewi saat Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Timah

Rabu, 15 Mei 2024 - 10:59 WIB

Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel Jadi Tersangka UU ITE, Usai Unggah Status di Facebook

Rabu, 15 Mei 2024 - 08:24 WIB

Laporan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel di Lombok Utara Dihentikan, Malah Jadi Tersangka UU ITE

Selasa, 14 Mei 2024 - 09:55 WIB

PNS Gresik Yayik Susilawati Dilaporkan ke Bareskrim Polri Buntut Bubarkan Ibadah 

Senin, 13 Mei 2024 - 21:17 WIB

Ternyata Ada 2 Kasus Dugaan Korupsi di Telkom sedang Diusut KPK, Termasuk Investasi GoTo?

Senin, 13 Mei 2024 - 19:43 WIB

Penampakan Laboratorium Narkoba Rahasia di Bali, Bareskrim Polri Tangkap WNA Rusia dan Ukraina

Sabtu, 11 Mei 2024 - 16:08 WIB

2 Pengendara Motor Dikeroyok Diduga oleh Warga NTT di Bali, 1 Korban Luka Tusukan Parah

Berita Terbaru

Kolase foto aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, yang menghampiri moderator saat debat capres. (Tajukflores.com)

Politik

Grace Natalie Dipilih Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:35 WIB